Senin, 10 Agustus 2009

Facebook & Twitter Bisa Lumpuh


INILAH.COM, Jakarta - Selama beberapa jam situs jejaring sosial Facebook dan Twitter Jumat (7/8) lumpuh akibat serangan DDoS. Pakar keamanan menyebut serangan itu terbesar dari yang pernah menimpa jejaring sosial. Kekhawatiran muncul menyangkut data user.

Pada Jumat pagi jutaan pengguna situs jejaring sosial yang sangat popular Twitter.com tidak bisa melakukan update statusnya. Situs blogging mikro itu merupakan telepon party line modern, dengan jumlah user mencapai 40 juta di seluruh dunia.

"Twitter menjadi target serangan denial-of-service. Serangan itu membuat layanan tidak tersedia. Kami sedang melawan serangan itu pada saat ini," kata pendiri Twitter Biz Stone dalam tulisan blog resmi Twitter.

Saat ini Twitter memiliki peranan penting karena menjadi media penyebaran informasi paling cepat bahkan lebih cepat dari media massa. Twitter sangat berperan dalam mengambarkan update demonstrasi di Iran, saat media massa dikontrol secara ketat pemerintah. Pengumuman mundurnya Paula Abdul dari American Idol pun dilakukan lewat Twitter.

Jubir Facebook Kathleen Loughlin juga mengatakan Facebook mengalami serangan denial-of-service. Meskipun tidak sampai mati total, tapi tidak bisa menyebabkan layanan untuk beberapa usernya.

Direktur teknologi internet di Keynote, perusahaan yang memonitor web di San Mateo California Ben Rushlo mengatakan serangan itu merupakan yang terbesar dan paling hebat sejak perusahaan itu mengamati situs jejaring sosial. "Kami belum pernah melihat serangan sehebat itu menimpa situs-situs jejaring sosial utama,” kata Rushlo.

Saat Twitter dan Facebook berusaha keras memulihkan layanannya, situs hosting blog LiveJournal juga mati. Situs itu juga menyalahkan pada serangan denial-of-service.

Rushlo mengatakan kejadian Jumat pagi itu seperti serangan jantung pada jejaring sosial. Untuk beberapa jam, jutaan user kembali ke masa kegelapan informasi seperti sebelum 2003. Di masa itu, tak mungkin bisa mendapat informasi semacam snack apa yang dimakan aktor terkenal Ashton Kutcher di media massa resmi.

Lalu apa penyebab kekacauan itu? Tidak semua percaya disebabkan oleh serangan DDoS. Salah satu sebab adalah penyebaran spam yang dilakukan satu orang pendukung Republik Georgia.

Direktur riset lembaga non-profit Packet Clearing House Bill Woodcock mengatakan penyebab trafik yang melumpuhkan Facebook bukan serangan DDoS atau distributed denial of service tradisional. Kelumpuhan situs itu lebih disebabkan oleh banyaknya orang yang mengklik link di pesan spam yang berhubungan dengan blogger terkenal Cyxymu.

Pengguna Facebook terpikat dengan spam itu karena sangat menyentuh. Salah satunya berisi subyek "Mohon kunjungi blog saya" dan juga berisi kata "terima kasih untuk datang ke blog saya " di bagian isinya. Link itu ternyata menyambung ke akun Cyxymu di situs Twitter, Facebook, LiveJournal dan YouTube dan menyebabkan semua situs itu mengalami trafik abnormal.

"Serangan itu tidak tampak seperti DDoS yang disebabkan oleh botnet. Itu hanya joejob di mana orang hanya mengklik link di email. Mereka adalah orang lugu yang mengklik link di email dan tak tahu yang mereka lakukan,” kata Woodcock.

Joejobs adalah email spam atau email sampah yang didesain bukan untuk memasarkan obat-obatan misalnya Viagra. Tapi lebih mendorong orang untuk mengklik di link dengan harapan bakal merusak situs yang di-link.

Jika serangan seperti itu terjadi lagi, bagaimana nasib akun dan data yang dimiliki user di Facebook? Saat peristiwa serangan Jumat kemarin Facebook menegaskan data yang dimiliki user tetap aman.

“Saat terjadi serangan tidak ada data user yang terpengaruh. Facebook juga terus memonitor situasi, untuk menjamin user bisa menggunakan Facebook seperti biasa,” janji jubir Facebook. [E1]

Selengkapnya...

Facebook Bawa Monster Bermata Hijau


INILAH.COM, Jakarta – Pengguna internet harus makin dewasa menggunakan Facebook. Selain dampak positif, situs jejaring sosial juga memiliki dampak negatif. Penelitian terbaru mendapati Facebook bisa memunculkan monster bermata hijau yang mengancam usernya.

Studi yang dilakukan oleh peneliti di University of Guelph di Ontario Kanada menemukan ketagihan pada Facebook bisa berbahaya jika user memiliki pasangan. Facebook mendorong user yang memiliki pasangan terobsesi untuk mencari informasi mengenai pasangannya.

Saat melihat foto atau gosip pasangannya, rasa cemburu memicu rasa penasaran untuk mencari detail yang lebih mencurigakan. Penemuan itu dipublikasikan di CyberPsychology and Behavior.

Paper berjudul “Facebook Memunculkan Monster Berwarna Hijau Kecemburuan”

itu menyebut perasaan cemburu mempengaruhi perilaku negatif dan perilaku sosial.

"Makin banyak mahasiswa meluangkan waktu di Facebook, mereka makin merasa cemburu pada pasangannya, mendorong meluangkan waktu lebih banyak di Facebook. Mencari informasi tambahan malah semakin membakar cemburu,” kata Professor Dr Brenda Wiederhold editor di CyberPsychology & Behavior.

Hasil penelitian itu mendukung studi sebelumnya yang mendapati seperenam mengaku secara sembunyi-sembunyi mengawasi email, pesan Facebook dan kebiasaan internet pasangannya. Wanita lebih banyak mematai-matai pasangannya hingga 28%, sedangkan pria hanya 16%.

Menurut survei yang dilakukan lembaga nirlaba YouGov, kecenderungan memata-matai pasangan itu makin turun jika umur bertambah. User yang berusia di bawah 25 tahun, sepertiganya melakukan mata-mata dan untuk yang berusia di atas 54 tahun hanya 12%.

Sedangkan penelitian lain mendapati, situs jejaring sosial menjadikan orang rendah diri. Lebih dari setengah orang dewasa yang menggunakan situs seperti itu mengaku lebih banyak komunikasi lewat chatting online, daripada berbicara dengan keluarga dan temannya.

Peneliti juga menemukan pengguna jejaring sosial juga mengurangi panggilan telepon, SMS dan email. Selain itu juga makin kurang menonton TV, serta mengurangi bermain game karena perilaku online mereka.

Sebanyak 63% dari 1.600 orang yang disurvei mengatakan situs jejaring sosial telah mengubah hidup mereka. Studi yang dilakukan Mintel, perusahaan riset pasar juga menemukan setengah pengguna internet di Inggris memiliki akun di tiga situs jejaring sosial. Sementara di Prancis sebanyak 27%, 33% di Jepang, dan 40% di AS.

Firma itu menyebut resesi justru sebagai pendorong naiknya popularitas jejaring sosial. Situs jejaring sosial dinilai sebagai sarana agar tetap bisa berhubunagn dengan teman dan keluarga dibandingkan harus menggunakan telepon atau kirim SMS.

Laporan itu menemukan, satu dari lima orang di situs itu secara rutin mengecek pesan serta update baru. Menyedihakannya satu dari 10 orang menambahkan sebagai teman meskipun tidak mengenal orang itu. [E1]

Selengkapnya...

Waduh, Facebook Jadi Lambat


INILAH.COM, Jakarta- Twitter dan Facebook menyatakan mereka mengalami gangguan layanan akibat serangan para hacker. Serangan itu meningkatkan spekulasi, aksi dilakukan secara terkoordinasi terhadap jejaring sosial online.

Twitter, layanan blog mikro sangat popular tak dapat beroperasi akibat serangan yang menghalangi orang memasuki jaringan itu selama beberapa jam pada Kamis (6/8).

Anggota Facebook menghadapi penundaan logging dan pengiriman profil online. Facebook bekerja sama dengan Twitter dan perusahaan pencari internet, Google melakukan penyelidikan lebih jauh, kata seseorang yang dekat dengan Facebook tapi tak memiliki wewenang berbicara pada pers.
Spekulasi beredar di internet halaman jejaring sosial lain juga menghadapi serangan serupa. Situs kurang dikenal, LiveJournal juga menyatakan telah menjadi sasaran peretas, Kamis.

Peristiwa tersebut menyusul gelombang serangan serupa di dunia maya pada Juli yang mengganggu akses ke beberapa jaringan terkenal AS dan Korea Selatan, termasuk halaman Gedung Putih.

Dinas mata-mata Korea Selatan saat itu menyatakan Korea Utara mungkin berada di belakangan semua serangan tersebut.

Pendiri bersama Twitter, Biz Stone, mengatakan di halaman Twitter telah menjadi korban serangan DOS. Teknik itu digunakan peretas untuk melumpuhkan server.

"Kami mempertahankan diri melawan serangan ini sekarang dan akan terus memodernkan status blog kami sementara kami terus mempertahankan diri dan melakukan penyelidikan," tulis Stone.

Google mengatakan dalam pernyataan yang dikirim melalui surat elektronik jejaring tersebut mengadakan kontak dengan beberapa situs yang juga terkena dampak serangan Kamis guna membantu penyelidikan.

"Sistem Google mencegah dampak besar pada layanan kami," demikian isi pernyataan tersebut.[ito]

Selengkapnya...

Canon Rilis Printer Kecepatan 3G


INILAH.COM, Jakarta – Canon terus menambah jumlah printer barunya di Indonesia. Canon merilis printer multifungsi dengan kecepatan faks sangat tinggi mengusung teknologi Super 3G High Speed Faxing.

Canon menghadirkan Pixma MX series dan Pro Series ini untuk memenuhi kebutuhan setiap segment pasar printer inkjet di Indonesia.

“Diharapkan pengguna printer untuk segmen UKM bisa bertumbuh lebih besar lagi,” kata Merry Harun Canon Director PT Datascrip, di Jakarta

Ia mengatakan kebutuhan mencetak UKM saat ini bukan hanya pada cetak foto atau dokumen saja. Tapi juga memerlukan perangkat multifungsi yang bisa mengirimkan fax, sehingga bisa memaksimalkan efisiensi dalam mengerjakan tugas sehari-hari.

Canon mengenalkan printer Pixma Office All-In-One MX328 dan MX338 yang dilengkapi berbagai fitur unggulan untuk mencetak, copying, scanning dan faxing.

Termasuk tersedianya fitur leading-edge design dan yang baru self-opening paper output tray untuk membantu mengurangi paper jam saat proses mencetak dengan tray tertutup.

Selain itu, faxing dan scanning secara bersamaan bisa lebih cepat dengan fitur high-speed Auto Document Feeder.

Kedua printer multifungsi ini mampu mengirim maupun menerima dokumen dengan cepat didukung fitur Super 3G High Speed Faxing. Sedangkan resolusi cetaknya 4800 x 1200 dpi mampu mencetak foto ukuran 4x6 inci dalam45 detik.

Melengkapi jajaran premium all-in-one, Canon juag merilis Pixma MX868. Printer dengan teknologi FINE ini menghasilkan butiran tinta super halus 1-picolitre (min.) serta nozzle printhead 2368. Printer ini memiliki resolusi cetak 9600 x 2400 dpi.

Pixma MX868 cocok untuk kebutuhan bisnis yang membutuhkan produktivitas cetak besar dengan kualitas tinggi. Printer ini juga dilengkapi dengan layar LCD yang cukup lebar ukuran 2.5 inch.

Untuk para pengguna yang membutuhkan teknologi nirkabel atau network, MX868 ini sudah dilengkapi juga dengan teknologi Wireless (Wi-Fi) dan network (Ethernet) sehingga dapat di gunakan untuk beberapa PC dalam jaringan. [ito]

Selengkapnya...

Senin, 03 Agustus 2009

Facebook Digoyang Situs Kecil

NILAH.COM, Jakarta – Facebook yang berperan sebagai situs jejaring sosial all in one menjadi kehilangan sentuhan pribadi. Tak ayal, jejaring sosial kecil yang lebih fokus, berhasil berkembang dengan pesat.

Saat ini bukan sesuatu yang mudah, bisa bersaing dengan Facebook. Namun situs kecil berhasil memiliki pengunjung fanatik dan tumbuh dengan laju yang tinggi. Mereka berhasil masuk dalam jalur berbeda dan menjadi situs niche dengan pengunjung spesifik yang justru diinginkan pemasang iklan.

Ada beberapa situs jejaring sosial khusus yang berhasil menarik user. Contohnya Ning.com yang mengizinkan usernya membuat jejaring sosialnya sendiri. Selain itu juga ada aggregator opini Sodahead dan situs untuk bersenang-senang Fanpop. Situs-situs ini mampu tumbuh tiga digit dan mencapai jutaan user dalam waktu singkat.

"Ada situs niche yang fokus ke bidang tertentu, apakah fokus di bidang game atau fokus ke fungsi lain seperti Twitter termasuk fokus secara vertikal atau demografis,” kata analis Gartner, Ray Valdes.

Valdes memberi catatan situs seperti itu tidak akan sebesar Facebook. Tapi menurut Chuck Schilling, Director Nielsen Online, Facebook makin ditinggalkan oleh user mudanya, setelah profesional dan user lebih tua, ikut bergabung di situs itu.

"Pengguna asli Facebook yang usia kuliah menjadi sedikit tak puas dan mencari pelabuhan lain, saat meraka tahu orang tuanya juga ikut-ikutan di Facebook," imbuhnya. Ia menambahkan user tidak terkotak dalam situs popular saja. User terus berekplorasi sehingga masih banyak peluang di jejaring sosial.

"Situs dan aplikasi jejaring sosial niche yang lebih mengkhususkan diri pada pengujung spesifik akan sangat menarik bagi pengiklan untuk ditawarkan konten yang relevan,” kata analis IDC Caroline Dangson.

Menurut data comScore, Facebook, MySpace dan Twitter merupakan sedikit media sosial yang mampu memiliki lebih dari 10 juta user. Tapi beberapa situs mampu tumbuh pesat dengan user 2 juta hingga 10 juta termasuk Ning, Sodahead, Fanpop dan Funadvice. Sementara yang masih tumbuh dengan double digit adalah situs lebih tua semacam Hi5, Digg dan LinkedIn.

"Tapi pertumbuhan yang pesat itu tidak menyediakan ruang yang cukup agar bisa sebesar situs tiga besar," kata analis comScore Andrew Lipsman.

Funadvice merupakan situs di mana usernya bisa memberikan jawaban atas berbagai pertanyaan. Sodahead menyediakan user untuk berpartisipasi dalam poling instan. Sedangkan Fanpop mengumpulkan penggemar film, TV dan musik dalam satu tempat.

Selain itu juga masih ada Imeen, yang fokus pada musik dan Eons yang menargetkan para ABG. Sedangkan situs unik United Online's Classmates.com membantu user mencari teman satu sekolah. Sedangkan yang berbau etnik, BlackPlanet ditujukan untuk kulit hitam dan MiGente eyes untuk bangsa Latin.

Sedangkan situs lain yang lebih kecil, justru dimiliki oleh perusahaan besar. Misalnya saja situs Bebo milik AOL Time Warner, serta Orkut milik Google.

Menjadi pemain kedua di belakang Facebook tidak mengenakan, karena developer aplikasi semacam game akan lebih tertarik bergabung dengan pemain terbesar. Untuk itu beberapa beberapa pemain kedua membentuk konsorsium untuk mengatasi masalah itu.

Maka muncullah OpenSocial yang diprakarsai oleh Google dengan anggota termasuk di dalamnya Yahoo, Hi5, MySpace, Friendster dan LinkedIn. Meskipun terbesar, Facebook belum tentu menarik bagi pengiklan. Karena pengiklan tidak mudah jika targetnya sangat massal seperti user Facebook yang mencapai 250 juta. [E1]

Selengkapnya...

Facebook Sebabkan Bunuh Diri


INILAH.COM, Jakarta – Hati-hatilah menggunakan Facebook, karena situs jejaring sosial semacam itu bisa mendorong bunuh diri. Situs jejaring sosial membangun hubungan sejenak, dan tak akan bertahan lama.

Kepala gereja Katolik Inggris Vincent Nichols menilai situs semacam Facebook dan MySpace mendorong remaja melihat pertemanan sebagai komoditas. Situs seperti itu mendorong remaja untuk membangun “hubungan sejenak” dan tak akan bermakna lagi jika jaringan sosial itu terhenti.

“Hubungan lewat internet dan ponsel menghilangakn faktor kemanusiaan dalam kehidupan komunitas,” katanya.

Komentar itu muncul setelah kematian anak sekolah berusia 15 tahun di Inggris yang overdosis karena berlebihan menelan obat penghilang rasa sakit. Remaja itu over dosis setelah merasa terintimidasi di situs jejaring sosial Bebo.

Megan Gillan (15) menelan tablet penghilang rasa sakit secara berlebihan, malam sebelum ujian. Kematiannya itu setelah teman sekolahnya memposting hinaan di halaman webnya.

Orang tuanya Mark and Margaret menemukan tubuhnya ke keesokan paginya saat dia tidak muncul untuk sarapan pagi. Pengadilan koroner telah mengetahui ABG itu mengeluh mendapat tekanan di sekolah. Dia juga masuk di kelas yang dijaga dan terpisah dari para penghinanya.[ito]


Selengkapnya...

Facebook Terancam Ditutup


INILAH.COM, Jakarta - Facebook sedang dalam masalah besar. Situs jejaring sosial itu dituntut, karena foto mengerikan muncul di halamannya.

Pengacara AS Ravi Batra menuntut Facebook karena muncul foto Caroline Wimmer (26) yang menjadi korban kejahatan. Selain Facebook, Batra juga menuntut Kota New York, Polisi New York (NYPD) dan komisaris pemadam kebakaran.

Batra mewakili orang tua Wimmer yang menuntut kontrol lebih ketat terhadap munculnya foto-foto di Facebook.

"Facebook harus mencari jalan untuk mematuhi hukum atau akan ditutup,” kata Batra seperti dikutip dari FOXNews.

Tubuh Wimmer ditemukan pada 30 Maret oleh orang tuanya, dua hari setelah dipukuli secara brutal dan dicekik.

Pensiunan detektif NYPD Frank Musarella (46) yang dituduh mengambil foto mayat Wimmer. Dia mengambil foto dengan kamera ponselnya serta mempostingnya di Facebook. Dia dituntut menyalahi aturan dan menghadapi empat tahun penjara.

Batra mengatakan Facebook bersalah karena meloloskan foto Wimmer dipublikasikan di servernya. Hingga kini tidak jelas berapa orang yang telah melihat foto itu.

Tapi pakar hukum internet Parry Aftab yang menjalankan WiredSafety.org menyatakan Facebook dilindungi oleh Communications Decency Act 1996. Aturan itu memberikan 1.000% kekebalan, seperti Pos yang tidak bertanggung jawab jika ada orang yang mengirim materi pornografi lewat jasanya.[ito]

Selengkapnya...